Proses Terjadinya Halusinasi

Foto: Hellosehat.com
Setelah membahas apa itu halusinasi, selanjutnya saya akan memberikan penjelasan proses terjadinya halusinasi. Sering kali penderita halusinasi ini dianggap terkena guna-guna atau dimasuki makhluk gaib, kerabatnya tidak dapat membedakan mana penderita halusinasi dan orang yang dirasuki makhluk gaib. 
Sehingga kasus yang sering terjadi, penderita halusinasi ini diobati terlebih dahulu oleh ustad dengan cara dirukiyah, tetapi metode tersebut tidak dapat menyembuhkan. Setelah itu barulah kerabatnya membawa si penderita ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ), sehingga penanganannya menjadi lambat.

Oleh sebab itu, sebaiknya kenali fase awal terjadinya halusinasi pada seseorang. Terdapat tiga fase perkembangan halusinasi pada seseorang, yaitu fase awal, fase dimana halusinasi mulai menimbulkan dampak, dan fase dimana penderita mulai bisa menerima dan mengatasi halusinasinya.


Pada fase awal, penderita mulai berhalusinasi mendengar sesuatu atau melihat sesuatu. Halusinasi itu muncul secara tiba-tiba, biasanya dipicu karena peristiwa yang membuat dirinya memikikan hal tersebut secara terus menerus sehingga mengguncang jiwanya atau membuatnya menjadi trauma.


Setelah fase awal,  halusinasi tersebut mulai menimbulkan dampak, dampak itu bisa positif maupun negatif, artinya halusinasi yang positif bisa membuat penderitanya merasa senang, tetapi jika halusinasinya negatif maka penderita akan terganggu sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari. 

Pada fase kedua ini, penderita merasa bingung akan halusinasinya dan mencoba mengatasinya dengan cara melawan atau menolaknya. Namun tak jarang pada saat menolaknya, halusinasi itu semakin sering terjadi.


Pada fase ketiga, yaitu fase stabilisasi, penderita mulai meyadari dan menerima bahwa apa yang ia lihat, dengar, dan lainnya itu tidak nyata, dan ia berhalusinasi. Selain itu, ia juga mulai bisa mengendalikan dampak negatif halusinasinya, sehingga kehidupan sehari-harinya tidak terganggu lagi.

Menurut Mahasiswa Keperawatan Politeknik Kesehatan yang pernah menangani pasien halusinasi disalah satu RSJ, Hana Kamilah, mudah saja untuk membedakan antara penderita halusinasi dan seseorang yang dirasuki makhluk gaib.

“Kalau orang yang dirasuki makhluk gaib, sekali dirukiyah atau dibawa ke ustad untuk diobati, ia langsung sadar lagi dan sembuh. Tetapi pada penderita halusinasi, itu tidak sembuh atau halusinasinya berkepanjangan.” Ujar Hana.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian, Ciri-Ciri, dan Sejarah Pojok

Blangko kok "Diumpetin"?