Contoh Tajuk Rencana pada Koran Sindo Online

Setelah pada postingan sebelumnya saya sudah menjelaskan pengertian dan fungsi tajuk rencana, kali ini, saya akan membahas contoh tajuk rencana yang ada pada surat kabar. Surat kabar yang saya pilih yaitu Koran Sindo versi digital.
Dilihat dari fungsinya, berikut adalah contoh-contoh tajuk rencana:

1. Menjelaskan Berita

Contoh penerapan fungsi ini ada pada Tajuk Rencana yang diterbitkan Koran Sindo, Senin, 27 Maret 2017, dengan judul Mobil Dinas Presiden. Di tengah pertanyaan masyarakat mengenai mobil dinas Presiden Jokowi yang mogok, Tajuk Rencana tersebut menjelaskan bahwa mobil itu sudah “rewel” sejak masa pemerintahan Presiden SBY, Tajuk Rencana itu tidak mengkritisi kejadian mobil Presiden Jokowi yang mogok.

2. Mengisi Latar Belakang

Contoh penerapan fungsi ini ada pada Tajuk Rencana yang diterbitkan Koran Sindo, Senin, 10 April 2017, dengan judul Krisis Moral Wakil Rakyat. Disamping menjelaskan peristiwa yang terjadi saat sidang DPD yang ribut, Tajuk Rencana ini juga menjelaskan realitas sosial, dalam hal ini bahaya yang akan timbul di masyarakat yang menonton atau mengetahui peristiwa itu. 

Bahayanya antara lain, masyarakat akan meniru apa yang terjadi di parlemen dan mencari uang dengan korupsi, kekerasan bisa dilakukan masyarakat yang menilai wakil rakyat saja bisa melakukan kekerasan apalagi masyarakat biasa, dan masyarakat dapat mengabaikan sifat budi pekerti dan saling menghargai. 

3. Meramalkan Masa Depan

Contoh penerapan fungsi ini ada pada Tajuk Rencana yang diterbitkan Koran Sindo dengan judul KPU, Bawaslu, dan Pemilu 2019. Dalam hal ini Redaksi Koran Sindo meramalkan bahwa Pemilu pada 2019, yaitu Pemilu Legislatif dan Pilpres, akan memberikan tantangan yang bergitu kompleks dan rumit.

4. Meneruskan suatu penilaian moral

Contoh penerapan fungsi ini ada pada Tajuk Rencana yang diterbitkan Koran Sindo, Senin, 10 April 2017. Tajuk itu mengkritisi perilaku wakil rakyat, dalam hal ini anggota DPD, yang ribut saat sidang anggota dewan. Dalam Tajuk Rencana tersebut, redaksi mengkritisi perilaku wakil rakyat yang sudah tidak punya malu, perilakunya seperti preman, dan tidak mencerminkan didikan anak sekolahan.